Herny Gusbrava
Be strong! Be a great learner! Kutemani dan rasakan dengan mengalir, ujar Herny Gusbrava (HG), yang dikenal dengan panggilan Motivator Jiwa, Dosen nyentrik di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Pengisi Kajian Program “Meet and Mate” di Nuansa Radio, Sang Pembeda, dan Founder HG Community. Pernyataan tersebut disampaikan di kelas self-development (pengembangan diri).
Wanita kelahiran Bandung ini menyatakan bahwa pada dasarnya, individu membutuhkan sejumlah variasi dan perubahan yang sehat dalam hidupnya. Oleh karena itu, HG mengajak para peserta untuk menjadi pribadi cerdas dan penuh kreativitas. Individu dalam melangsungkan kehidupannya tidak terlepas dari interaksi dengan individu lain yang memiliki karakteristik beragam. Proses interaksi tersebut tidak selalu berjalan mulus, mereka sering dihadapkan oleh ketidakmampuan membangun komunikasi dialogis.
Adakah perasaan yang tidak mengalir? Adakah cinta yang mengalir bebas tanpa syarat? Bagaimana seseorang mencintai dirinya dan lingkungan sekitarnya? Bagaimana seseorang dapat bersatu dengan orang lain dalam semangat cinta dan kerjasama? Pertanyaan- pertanyaan tersebut telah menginspirasi HG untuk mengkaji tentang komunikasi dialogis.
Cinta mencakup berbagi dan penyatuan dengan orang lain, namun cinta juga tetap membiarkan masing-masing pelakunya bebas menjadi pribadi yang unik dan terpisah. Cinta memampukan seseorang memuaskan kebutuhan bagi keterhubungan tanpa harus menyerahkan integritas dan independensinya. Dalam cinta, dua orang menjadi satu namun tetap dua. Bukankah tak ada kehidupan tanpa adanya komunikasi yang dialogis? Bukankah tak ada komunikasi yang dialogis tanpa adanya CINTA? Paparnya.
Pemikiran Errich Fromm tentang cara individu berhubungan dengan dunianya telah menggelitik pemikiran saya untuk mengkaji bagaimana individu menjalin komunikasi dengan individu lainnya, apakah dengan ketundukan, kekuasan, atau dengan cinta. Bukankah hidup ini adalah pilihan, dan setiap pilihan selalu ada konsekuensinya? Lalu bagimana jika kita mengijinkan diri untuk belajar membangun komunikasi dialogis dengan CINTA?
Berikut ini tips untuk membangun komunikasi dialogis:
- Pandang Cermin Diri dan Orang Lain
Dalam melangsungkan kehidupan, individu tidak terlepas dari interaksi dengan individu lain yang memiliki karakteristik beragam. Proses interaksi tersebut tidak selalu berjalan mulus, sering kali dihadapkan pada situasi ketidakmampuan membangun komunikasi yang dialogis. Oleh karena itu, ijinkan diri untuk bejalar menerima semua kelebihan dan kekurangan baik yang ada dalam diri maupun individu lain. Setiap manusia itu unik, dan keunikannya tersebut membuat Anda belajar tentang karakteristik manusia yang beragam. Hal tersebut dapat membuat Anda berada pada pemahaman bahwa tak ada komunikasi yang dialogis tanpa adanya cermin diri dan orang lain. Dengan kata lain, Anda belajar tentang ILMU PENERIMAAN DIRI. - Mulailah Dengan Aksi yang Cemerlang
Tak ada aksi yang cemerlang dalam komunikasi tanpa adanya kecerdasan. Jadilah pribadi yang cerdas baik secara intelektual maupun emosional. Mulailah dengan aksi cemerlang dalam membangun komunikasi dialogis, yaitu dengan melakukan attending (penghampiran) yang baik. Jika Anda melakukan hak tersebut dengan baik, komunikasi dialogis akan terjalin dengan efektif dan hangat. - Lakukan Umpan Balik
Pada dasarnya manusia itu ingin dihargai. Melakukan umpan balik merupakan salah satu bentuk penghargaan terhadap individu yang sedang Anda ajak komunikasi. Anda tidak dapat memberikan umpan balik yang handal tanpa anda mendengar dan mengamati setiap perkataan individu tersebut. Pelajari bahasa verbal maupun non verbalnya. Berikan umpan balik dengan ketulusan CINTA. Anda dapat mengungkapkan apapun perasaan dan pemikiran Anda kepada individu tersebut dengan tetap melibatkan Self-Respect and Respect for Others (Penghargaan terhadap diri dan orang lain). - Berikan KESAN MEMIKAT
Kehangatan Anda dalam berkomunikasi akan memberikan kesan yang memikat pada individu yang sedang Anda ajak komunikasi, tentunya hal tersebut membuat individu tersebut nyaman dan ingin terus menjalin komunikasi dengan Anda. Saat Anda akan mengakhiri perbincangan, ucapkan terima kasih dengan senyuman hangat. Lakukan semuanya dengan kejujuran. Saat itulah terjadinya kesan memikat.
“Selamat membangun komunikasi dialogis dengan segenap cinta. Tak ada komunikasi yang handal tanpa adanya kepekaan dan kepedulian dalam diri Anda!” (Herny Gusbrava)